ASAL MULA KAPUR, SIRIH
DAN PINANG
Pada zaman daulu hiduplah dua orang anak kembar disebuah kampong
dipedalaman aceh ayahnya meninggal semasa umur anaknya 6 tahun. Yang tertua bernama
Rustam dan adiknya bernama ruslan, keduanya sangat mirip seperti pinang terbelah
dua.
Ruslan si adik diam-diam jatuh cinta pada seorang gadis bernama
Nurhamidah, gadis itu berumur 17 tahun dia sangat cantik dan baik tutur
bahasanya. Banyak pemuda yang menyukainya tapi didalam hatinya hanya
mengharapkan ruslan.
Pada suatu hari ruslan malu meminta izin pada ibunya untuk menikah.
Ruslan : Bu, saya ingin meminang seoranga
gasdis, apa ibu menyetejuinya.
Ibu :
menurut adapt kita, kamu harus menunggu dulu perkawinan abangmu, setelah itu
baru kamu bisa menikah.
Sebagai anak yang berbakati ruslan tidak membantah
Ruslan :
ya sudah kalau memang ibu berkata seperti itu.
Ibu :
sabar saja nak kamu pasti akan segera meminang gadis itu.
Setelah itu rustam abang mulai mencari pendamping hidupnya tak lain tak
bukan adalah Nurhamidah.
Rustam dan ibunya pun datang kerumah nurhamidah
Tok….. tok
Ibu : Assalamualaikum
Pembantu : Waalaikum salam
Cari siapa ya bu
Ibu : saya cari ibu dan bapak, apa beliau ada
dirumah
Pembantu : oh … ada silakan masuk
Ibu :
Terima kasih
Akirnya rustam
dan ibunya bertemu dengan ayah dan ibu nurhamidah
Ayah Nurhamidah : oh… ibu silakan duduk, ada yang bisa
saya Bantu!
Rustam : jadi begitu, menurut kedatangan saya dan ibu
saya kesini saya inigin melamar anak
bapak Nurhamidah
Ibu : Betul Pak !!
Bapak Nurhamidah : kalau saya terserah Nurhamidah saja,
bagaimana maunya, bagaimana bu boleh begitu.
Ibu Nurhamidah : ia pak
alangkah baiknya bila Nurhamidah sendiri yang menentukan lamaran ini.
Bapak Nurhamidah : coba ibu panggil Nurhamidah kesini
Ibu Nurhamidah : Baik pak !!
Ibunya pun memanggil Nurhamidah.
Ibu Nurhamidah : Nur kemari sebentar
Nurhamidah : iya bu ada apa
Ayah Nurhamidah : Duduk nak ada yang ingin bapak bicarakan
Nurhamidah :
apa apa pak
Rustam : Begini Nurhamidah kedatangan saya
kemari untuk melamar dirimu, apa kamu menerima lamaran saya.
Dengan sipu malu dan berfikir dia adalah ruslan saudara kembar rustam akhir nya
dia menerima lamaranya.
Nurhamidah : saya menerima lamaranya,
asalkan kanda mau menerima saya apa adanya dan tidak pernah menyakiti hati
saya.
Rustam :
Insya Allah saya bisa melakukan semua yang adinda ajukan itu.
Rustam dan Nurhamidah pun menikah, Ruslan pun
mengetahui hal itu, dia sangat kecewa dan hatinya penuh dengan perasaan sedih,
namun perasaan cinta kepada abangnya pun sangat kuat.
Pada suatu malam dimeja makan dengan suasana penuh kasih sayang dan
bahagia Nurhamidah duduk dengan Ruslan, sedangkan Rustam suaminya masih dikamar
mandi Rustam pun keluar dan melihat Rusan dengan mesra duduk dengan
istrinya.
Ruslan pun
berbisik pada Nurhamidah
Ruslan : kak, kakak keluar
Nurhamidah terkejut
Nurhamidah : jadi kamu bukan suami saya Rustam
Ruslan : saya ruslan adik iparmu kak
Namun apa boleh dikata Rustam telah melihat semuanya,
Ruslan sangat merasa bersalah dan akhirnya dia pergi mengembara , disaat
mengembara dia bertemu dengan seorang nenek duduk dipohonan besar dan
menegurnya.
Ruslan : Permisi nek
Nenek : Silakan duduk nak
Ruslan : Baik
Nenek : apa yang kamu
lakukan didalam hutan rimba ini nak
Ruslan : saya ada sedikit
masalah dirumah kemudian saya tersesat dihutan ini
Nenek : mari kerumah
saya saja.
Sesampai dirumah nenek ruslan menceritakan sebab musibah yang terjadi.
Dan dia meminta supaya ia dijadikan sebuah benda yang dapat dikenal selamanya.
Ruslan : nek saya mau,
nenek mengubah saya menjadi sebuah benda yang di kenal oleh orang ramai sampai
kapan pun saya malu dengan abang dan kakak ipar saya dengan apa yang telah saya
perbuat.
Nenek : Baik kalau
memang begitu keinginanmu terserah pada mu wahai anak muda.
Pada suatu hari Ruslan duduk di tepi sungai tanpa sadar dia tertidur dan
meninggal sebuah batu kapur putih.
Badan tersiksa oleh perasaan dan penyesalan, akhirnya Rustam mencari
adiknya. Dengan sangat lelah Rustam pun jatuh terkulai dan dia pun meninggal
disamping batu kapur putih dan berubah menjadi sebatang pohon pinang karena
ketulusan hatinya untuk mencari saudara kembarnya.
dirumah Nurhamidah istri Rustam menanti kedatangan suaminya, akhirnya
pada suatu hari dia minta izin pada mertuanya untuk mencari suaminya.
Nurhamidah : Ibu saya minta izin untuk menyusul dan mencari bang Rustam.
Ibu :
kemana kamu akan mencarinya nak
Nurhamidah : saya akan mencari
kemana pun bu, yang penting saya bias berjumpa dengan bang Rustam dan Ruslan
Ibu : Baiklah nak,
jaga dirimu baik-baik.
Nurhamidah : ia ibu, saya pamit
dulu.
Akhirnya tibalah ia dibawah sebatang pohon pinang dan disampingnya ada
sebongkah batu kapur putih. Dia pun kehabisan tenaga dan ia pun jatuh dan
menghembuskan nafas terakhirnya.
Karena dia terlalu sayang dan cinta pada suaminya lalu tubuhnya berubah
menjadi sebatang pohon sirih..
Batangnya
melilit pada batang pohon pinang dengan demikian ia berketemu kembali dan
bersatu dengan suami dan adik iparnya.
No comments:
Post a Comment