Sunday, April 3, 2016

penjelasan ulumul qur'an / pengertian alquran

ULUMUL QUR’AN


  1. Pengertian Alqur’an

Al-Qur’an menurut bahasa bacaan ,sedangkan secara istilah Al-qur’an adalah kitap suci yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat, Alqur’an juga firman Allah,kitab-kitab dan wahyunya yang diturunkan melalui jibril kepada Rasulullah SAW. Sesuai Firman nya :
“ Dan sungguh-sungguh Alqur’an telah di turunkan oleh tuhan semesta alam di bawa turunkan oleh ruh Al-amin atau jibril ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan dengan bahasa arab yang jelas (Qs 26 :192-195)

Alqur’an juga kitab yang di sampaikan Rasulullah kepada umatnya sebagai keta’atan biliau kepada tuhan semesta alam. Bisa di simpulkan Alqua’an adalah firman Allah , dia bukan makhluk dia salah satu dari sifat zatnya tidak dapat di perbaharui ataupun di kurangi , barang siapa yang menganggap Alqur’an sebagai makhluk bearti dia telah kafur kepada allah  maka dia akan di masukkan kedalam neraka sakar kecuali dia bertaubat.

  1. Hikmah di Wahyukannya Alqur’an Secara Berangsur-Angsur

Alqur.an di turunkan dalam waktu tempo 22 Tahun 2 bulan 22 hari yaitu mulai 17 ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi sampai 9 zulhijjah haji wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau 10 hijriah.Hikmah di turunkannya Alqur.an secara berangsur-angsur ialah Agar mudah di mengerti dan dilaksanakan karena orang enggan melaksanakan suruhan dan larangan jika di turunkan sekaligus banyak. Hal ini disebutkan oleh Bukhari dari riwayat Ainsyah R.a.
Hikmah di turunya alquran secara beransur-ansur ialah agar leabih mudah di mengerti dan di laksanakan karena orang akan enggan melaksanakan suruhan dan larangan jika di turunkan sekaligus banyak .hal ini di sebutkan oleh bukhari dari riwayat aisyah ra.
1.      Proses turunya alquran kepada nabi Muhammad adalah melalui tiga tahap

Alquran di turunkan sekaligus dari allah di syaratkan dalam q.s al baruj(85)ayat 21-22)
Artinya:
bahkan yang distakan mereka ialah alquran yang mulia,yang(tersimpan)dalam lauh mahfuah(qs.al-buruj 21-22)

2.      .tahap alquran di turunkan dari al-mahfuah itu ke bait al-izzah(tempat yang berada di langit dunia).

3.      Alquran di turunkan dari langit al-izzah ke dalam hati nabi dengan jalan berangsur-ansur sesui dengan kebutuhan.


Hikmah lain antaranya
Ø  Menetapkan hati nabi ketika menyampaikan dakwah banyak sekali penantang hingga dengan turunya wahyu secara berangsur-ansur merupakan dorongan tersendiri bagi nabi untuk menyampaikan dakwah
Ø  Menentang dan melemahkan para penentang alquran .

Nabi sering berhadapan dengan pertangan sulit yang di lontarkan orang-orang musyrik hingga turunnya wahyu secara berangsur-ansur tidak hanya saja dapat menjawab pertayaan itu,bahkan menentang mereka menbuat seatu yang serupa dengan alquran .

Ø  Memudahkan untuk  di hafal dan di pahami.

Alquran turun di tengah-tengah masyarakat arab yang ummi(yang tidak memiliki pengetahuan dan tulisan )

Hingga dengan turunnya wahyu secara berangsur-ansur memudahkan mereka untuk mengafal

Ø  Mengikuti setiap kajian (yang karenanya ayat –ayat alquran turun) dan melakukan penahapan dalam penetapan syariat.
Ø  Menbuktikan dengan pasti bahwa alquran turun dari allah yang maha bijaksanakan

  1. Proses Penulisan Alquran Pada Masa Nabi

Nabi Muhammad adalah orang pertama yang menghafal alquran  tindakan ini menjadi suri tauladan bagi sahabat  ,nabi muhammad .memiliki sekretaris pribadi yang khusus bertugas mencatat wahyu . mereka juga orang-orang yang bisa mengafal Alquran adalah mereka abu bakar ,umar,usman , ali ,abban bin said khalid bin said, khalid bin al-walid muawwiyah bin abi saffah pada saat itu para sahabat mengunakan alat tulis sederhana yang berupa lontaran kayu ,pelepas kurma , tulang belulang dan batu.

Faktor yang mendorong penulisan alquran pada masa antara lain Mem-black up hapalan yang telah dilakukan oleh nabi dan para sahabatnya

Mempresentasi wahyu dengan cara yang paling sempurna karena karena pada masa itu para penghafal alquran banyak yang telah wafat .

  1. Penulisan alquran pada masa khulafa al-rasyidin
Pada masa abu bakar ash-shiddinq pada dasarnya alquran sudah di tulis pada nabi  masih ada .namun surat-surat dan ayatnya di tulis dengan terpencar-pecar dan orang yang pertama kali menyusunnya dalam satu mushaf adalah abu bakar ash-shiddiq
Jadi abu addilah al muhasibi,berkata dalam kitabnya , fahm as-sunnah penulisan alquran bukanlah sesuatu yang baru ,sebab rasullah pernah memerintahkanya hanya saja pada saat itu masih berpencar – pecar di batu ,pelepah kurma tulang dll.

Usaha pengumpulan  tulisan alquran  terjadi setelah perang yamamah pada tahun 12 h tujuan perang untuk menumpas para permurtad dan pengikut musalamah al-kadadaab dan pada saat itu 700 orang sahabat penghafal alquran  syahid. Kemudian menanggapi hal tersebut umar mengintruksikan  kepada abu bakar untuk menbgumpulkanb alquran ,baik tersimpan melalui hafalan ataupun tukisan .
zaid bin tsabit,salah seorang sekretaris nabi bberdasarkan riwayat bukhari dalam kitab (fadh il quran)mengisahkan bahwa setelah peristiwa syahidnya 700 penghafal alquran zaid di minta bertemu abu bakar hadir juga umar bin khatab ,pada saat itu abu bakar menyampaikan apa yang diilustrasikan  oleh umar tentang penghimpunan alquran .

Sempat terjadi ketidak setujuan dan zaid karena menurutnya itu tidak bias di lakukan karma rasullah tidak pernah melakukannya namum pada ahirnya zaidpunsetuju .dengan penuh keseriusan dan berhati-hati zaid mampu menyelesaikan pengumpulan itu dalam waktu kurang lebih 1 tahun .yaitu pada tahu 13 h di bawah pengawasan abu baker, umar dan para tokoh sahabat lainya.setelah sempurna tulisan alquran yang sudah terkumpul di namakan mushaf.

  1. Penetapan dan pemeliharaan alquran setelah masa khalifah
Sebelum masa khalifah usman ,usman pernah menbentuk sebuah panitia yang terdiri daripada zaid bin zabit sebagai ketua ,Abdullah bin zubair said bin ash panitia ini di beri tugas untuk membukukan alquran taitu menyalin dari lembaran-lembaran terseut menjadi sebuah buku .dalam menjalankan tugas ini ,khalifah usman menasehatkan supaya mengambil pedoman kepada bacaan mereka yang hafal alquran kalau ada pertikaian antara mereka tentang bahasa(bacaan), maka haruslah di tulis menurutb dialex suku quraisy,sebagai alquran itu di turunkan menurut dialek mereka.

Setelah tugas di amanahkan kepada panitia itu selesai maka mushaf alquran yang di pinjamkan dari pada hafsah itu di pulangkan semua kepada beliau.alquran yang di bukukan itu di namakan “Al mushhaf, dan seterusnya oleh panitia itu di tuliskan lagi 5 buah Al mushhaf.

Empat buah di antaranya di kirimkan ke mekkah ,Syria,basrah dan kufah,agar di tempat-tempat tersebut di salin pula dari masing-masing mushaff itu.mana kala satu buah lagi di tinggalkan di madinah ,untuk usman sendiri dan itulah yang di namaidengan mushhaf Al imam’’.

Setelah itu khalifah usman memerintahkan semua lembaran-lembaran alquran yang lain yang di tulis(selain daripada  Al mushhaf) di kumpulkan dan membakarnya. Maka dengan itu daripada mushhaf yang di tulis di yang di tulis di zaman khalifah usman itulah , kaummuslimin di seluruh pelosok menyalin alquran itu.

Sehingga sekarang masih wujud berlainan bacaan karena bacaan-bacaan yang di rawikan dengan mutawatir dari nabi Muhammad terus di pakai oleh kaum muslimin . namum bacaan-bacaan tersebut tidaklah berlawanan dengan apa yang di tulis dalam mushhaf-mushhaf yang di tulis di masa khalifah usman itu memberikan beberapa kebaikan seperti:
           
1.      Menyatukan kaum muslimin pada satu bentuk mushaf yang seragam ejaan tulisannya.
2.      menyatukan bacaan ,walaupun masih wujud kelainan bacaan ,tetapi bacaan itu tidak berlawanan dengan ejaan mushhaf-mushhaf usman.manakala bacaan-bacaan yang tidak bersesuain dengan meshhaf-mushhaf usman tidak di benarkan lagi.
3.      menyatukan tertib susunan surah-surah,akhirnya sampaikan kepada kita sekarang dengan tidak ada sekarang perubahan sedikitpu dari apa yang telah diturunkan kepada nabi Muhammad s.aw.dalam pada itu,pada setiap masa dan zaman ,alquran ini di hafal oleh jutaan umat islam dan ini adalah salah satu inayat tuhan untuk menjaga alquran .dengan itu terbukti firman Allah.



  1. RASM ALQURAN
a.       Pengertian rasm alquran
yang di maksud dengan rasm alquran atau rasm ,utsmani atau rasm utsman atau tata cara menuliskan alquran yang di tetapkan pada masa khalifah ,utsman bin affan .istilah yang terakhir lahir bersamaan dengan lahirnya mushaf utsman , yaitu mushaf yang di tulis panitia empat yang terakhir yang terdiri dari zaid.bin tsabit,Abdullah bin zubair ,said bin al-ash,dan Abdurrahman bin al-harists.

b.      Pendapat para ulama sekitar rasm alquran
Sebagian mereka berpendapat bahwa rasm’utmani itu bersifat tauqifi yakni bukan produk budaya manusia yang wajib di ikuti siapa saja ketika manusia menulis alquran. Mereka bahkan sampai pada tingkat menyakralkanya.
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa rasm utsmani bukan tauqifi,tetapi merupakan kesepakantan cara penulisan (ishthilahi)yang di setujui ‘utsman dan di terima umat, sehingga wajib di ikuti dan di taati siapapun terkemuka yang menyatakan perlunya konsistensi mengunakan rasm utsmani.

c.       Sebagian dari mereka berpendapat bahwa rasm’ utsmani bukanlah     tauqifi.tidak ada halangan untuk menyalahinya takala seatu generasi sepakat mengunakan cara tertentu untuk menulis  alquran dengan nota bene barlinan dengan rasm’utsmani.

berkaitan dengan tiga pendapat di atas ,al-qathtthan memilih pendapat kedua karena lebih memungkinkan untuk memelihara alquran dari perubahan dan pengantian hurufnya. Seandainya setiap masa.di perolehkan menulis alquran   sesuai dengan tren tulisan pada masanya.,menurutnya, perubahan tulisan alquran terbuka lebar pada setiap masa.padahal, setiap kurun dan waktu memiliki tren tulisan yang berbeda-beda .

d.      Kaitan Rasm Alquran Dengan Qira’at
Sebagaimana telah di jelaskan bahwa keberadaan mushaf’utsmani yang tidak berharakat dan bertitik teryata masih menbuka peluang untuk menbacanya dengan berbagai qira,at (cara menbaca alquran).hal itu di  buktikan dengan masih terdapatnya keragaman cara menbaca alquran walaupun setelah munculnya mushaf’ utsmani,seperti qiraath tujuh sepuluh, dan qiraat empat belas.kenyataan itulah yang mengilami ibn mujahid (859-935) untuk melakukan penyeragaman cara menbaca alquran dengan tujuh cara saja(qira,ah sab,ah).











No comments:

Post a Comment