BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis
membahas tentang Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.N umur 31
tahun GII PI A0 dimulai dari ANC, INC, PNC sampai
asuhan BBL sejak tanggal 10 Juli sampai 12 Desember 2010 Di BPS Ny. Mariani
Desa Cot Plieng Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara.
1. Pengkajian
A.
Kehamilan
Dari hasil pengkajian melakukan kunjungan ANC Ny.N pada kunjungan
I dan II di usia kehamilan 34 minggu 6 hari dan 38 minggu 5 hari ibu hanya
mengeluh sering BAK, nyeri perut bagian bawah. Pada dasarnya sering BAK dan
nyeri perut bagian bawah adalah hal yang normal, karena hal ini merupakan
perubahan fisiologis yang terjadi pada trimester ketiga. dari hasil pengkajian
pemeriksaan laboratorium kadar Hb ibu 10,8 gr%. Menurut saifuddin, 2006
dikatakan anemia pada ibu hamil pada trimester III kadar Hb kurang dari 11 gr%
dan bila di tinjau dari klafikasi anemia menurut manuaba, 2006 Ny.N menderita
anemia ringan.
Bila di bandingkan
antara tinjauan teori dan kasus Ny.N ada kesenjangan antara teori dan kasus.
B.
Persalinan
Ny.N
datang pada tanggal 14 Agustus 2010 pukul 02:45 WIB pada bidan dengan keluhan
mules, nyeri pinggang sejak jam 17:00 Wib yaitu kira-kira tiga kali dalam
sepuluh menit selama empat puluh detik, keluar lendir bercampur darah sejak jam
24:00 Wib dan belum keluar air dari jalan lahir. Pada pemeriksaan tanda-tanda
vital dan pemeriksaan fisik keseluruhan hasil adalah normal atau tidak adanya
masalah yang membahayakan kehamilan Ibu dan janin, pada pemeriksaan dalam
didapat pembukaan 4 cm, ketuban jernih, presentasi kepala.
Berdasarkan
hasil Observasi kala I berlangsung selama 6 jam, pada saat datang dengan
pembukaan 4 cm sampai dengan pembukaan 10 cm, dimana kala I adalah kala
pembukaan yang terbagi atas dua yaitu fase laten (pembukaan 1 cm sampai dengan
pembukaan 3 cm) yang berlangsung selama 7 sampai 8 jam dan fase aktif yang
terbagi lagi menjadi 3 yaitu fase akselerasi (pembukaan 3 cm sampai dengan
pembukaan 4 cm) selama 2 jam, fase dilatasi maksimal (pembukaan 4 cm sampai
dengan pembukaan 9 cm) selama 2 jam dan fase deselerasi (pembukaan 9 cm sampai
pembukaan 10 cm) selama 2 jam (Sarwono, 2007).
Bila
dibandingkan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kensenjangan
yaitu fase aktif kala I pada Ny.N hanya berlangsung selama 6 jam menit
sedangkan menurut Sarwono (2007), kala I pada primigravida berlangsung
kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida berlangsung kira-kira 7 jam.
Namun menurut penulis hal ini adalah normal karena berdasarkan kurva freidman
pembukaan pada primigravida 2 cm perjam dan pada multigravida 1 cm perjam.
Kala
II pada Ny.N berlangsung selama 40 menit yaitu pada jam 08.00 WIB sampai 08.40
WIB dengan keluhan sakit pinggang menjalar kesimfisis dan mules-mules yang
semakin teratur, keluar air-air jalan lahir serta rasa ingin mengedan. Pada
saat inspeksi terlihat lender bercampur darah dan air-air yang terus keluar
dari jalan lahir dengan warna putih jernih dan berbau amis, perineum menonjol,
vulva dan anus membuka. Sedangkan pada pemeriksaan dalam didapat portio teraba,
pembukaan lengkap, ketuban negatif pecah dengan sendirinya setelah mencapai
pembukan lengkap, presentasi kepala, penurunan Hodge IV dengan posisi ubun-ubun
kecil kanan depan.
Menurut
(Sarwono, 2007) his pada kala II menjadi lebih kuat dan lebih cepat. Dimana his
berfungsi untuk mengeluarkan janin, pada his pengeluaran ini terjadi koordinasi
antara kontraksi diafragma, kontraksi otot perut dan ligament, yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Selain itu pada permulaan persalinan terdapat
tanda seperti perasaan sakit diperut dan pinggang karena adanya kontraksi lemah
diuterus dan serviks yang menjadi lembek serta sekresinya bertambah bercampur
darah (Bloody show). Penulis
menyimpulkan keluhan yang dirasakan Ibu adalah normal karena merupakan
tanda-tanda akan melahirkan.
Kala III Ny.N berlangsung selama 15 menit dari mulai
lahirnya bayi sampai dengan plasenta lahir yaitu dari jam 08:40 WIB sampai
dengan jam 08:55 WIB dengan keluhan perutnya terasa mules, pada saat dilakukan
pemeriksaan didapat tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat semakin
panjang, semburan darah tiba-tiba dan fundus teraba globuler dengan jumlah
perdarahan lebih kurang 290 cc, plasenta lahir lengkap dan normal. Menurut (Sumarah
dkk, 2009) setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak
diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan
plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 5 sampai 30 menit
setelah bayi lahir, pengeluaran plasenta di sertai pengeluaran darah.
Bila dibandingkan dengan tinjauan teori dengan kasus,
tidak di dapatkan kesenjangan atau masalah yang potensial, karena hal yang
dialami Ny.N masih dalam batas normal.
Persalinan kala IV dimulai sejak plasenta lahir sampai 2
jam postpartum yang merupakan waktu kritis bagi ibu dan bayi seperti demam,
perdarahan aktif, bekuan darah yang banyak, pusing, penyulit dalam menyusui dan
nyeri panggul atau abdomen yang lebih dari kontraksi uterus biasa
(Winkjosastro,2002).
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil anamnesa Ibu
mengatakan masih merasa mules-mules meskipun tidak seperti mules pada saat
melahirkan, Ibu merasa senang karena bisa menyusui bayinya, sedangkan pada
hasil observasi perdarahan ibu normal tidak melebihi 500 cc serta tidak ada
tanda-tanda yang berbahaya seperti demam dan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan
yang disimpulkan oleh penulis, bahwa tidak ada masalah baik bagi ibu ataupun
bayinya karena berdasarkan hasil pemeriksaan dan keluhan yang dirasakan ibu
adalah normal atau fisiologis sehingga tidak terdapat kesenjangan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus pada Ny. N.
C.
Nifas
Pada saat kunjungan nifas tidak ditemukan kesulitan dalam
memperoleh data karena ibu sangat koperatif dan bersedia memberikan data yang
diperlukan seperti menjawab pertanyaan yang diajukan. Kunjungan nifas dilakukan
yaitu, 6 jam, 6 hari, 2 minggu, dan 6 minggu. Pada kunjungan 6 jam Ny.N
mengeluh perutnya masih terasa mules, rasa mules yang dirasakan ibu disebabkan kontraksi
rahim, hal ini adalah normal merupakan fisiologis yang terjadi pada masa nifas,
karena proses involusi uterus dimana uterus menjadi kecil seperti sebelum hamil
(Mochtar, 2002).
Pada 6
jam postpartum Ibu mengatakan keluar darah yang berwarna merah dengan TFU 3
jari dibawah pusat, pada kunjungan 6 hari postpartum Ibu mengatakan keluar
lochea berwarna kecoklatan dan pada hasil pemeriksaan didapat TFU antara pusat
symfisis, pada kunjungan 14 hari postpartum ibu mengatakan keluar lochea agak
kuning hasil pemeriksaan TFU sudah tidak teraba lagi sedangkan pada kunjungan
nifas 42 hari postpartum ibu mengeluarkan lochea berwarna putih jernih.
Bila dibandingkan antara keluhan yang dirasakan ibu dan
tinjauan teori tidak ditemukan kesenjangan selama masa nifas.
D.
Neonatus
Bila
dilihat dari tinjauan teori, bayi Ny.N lahir normal dan baik-baik saja hal ini
sesuai dengan tinjauan teori menurut Winkjosastro (2002), bayi baru lahir
dikatakan normal bila lahir dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 40 minggu
dengan berat badan 2500 gram sampai 4000 gram.
II.
Identifikasi
diagnosa dan masalah
A.
Kehamilan
Setelah melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, penulis
membuat diagnosa Ibu GII PI A0 Hamil 34 minggu 6 hari janin hidup, tunggal,
intrauterine, presentasi kepala. Hal ini penulis simpulkan berdasarkan data
yang diperoleh pemeriksaan ibu dengan anemia ringan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium 10,8 gr%. Dan ibu mengalami masalah fisiologis yaitu sering BAK
dan nyeri perut bagian bawah dimana hal ini adalah normal merupakan perubahan
fisiologis yang terjadi pada trimester III.
B.
Persalinan
Setelah dilakukan
pengkajian pada Ny.N maka dapat ditegakkan diagnosa GIII PII A0 hamil 38 minggu
5 hari Inpartu kala I fase aktif. Ibu melahirkan secara normal yang berlangsung
selama 6 jam tanpa komplikasi baik bagi Ibu maupun bagi janin.
Menurut penulis
persalinan pada Ny.N adalah normal dan sesuai bila dibandingkan dengan tinjauan
teori diantaranya teori yang dikemukakan oleh Manuaba (2006). Persalinan adalah
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan.
C.
Nifas
Selama masa nifas Ny.N tidak memiliki keluhan yang
mengarah kepada komplikasi seperti demam, pusing yang berlebihan dan
penglihatan kabur. Ibu hanya mengeluh masih merasakan perutnya terasa mules,
hal ini merupakan perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas (Saifuddin,
2007), sehingga penulis membuat diagnosa normal yaitu : PII A0 post partum 6
jam, atau berdasarkan pada kunjungan rumah yang dilakukan sampai 6 minggu postpartum. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan Depkes, (2008) yaitu kunjungan nifas pertama 6 jam sampai 8 jam
postpartum, kunjungan kedua 6 hari postpartum, kunjungan yang ketiga 14 hari
postpartum dan kunjungan yang keempat 6 minggu atau 42 hari postpartum.
D.
Neonatus
Berdasarkan
pengkajian maka pada bayi Ny.N dapat ditegakkan diagnosa yaitu Neonatus cukup
bulan sesuai usia kehamilan berumur 6 jam karena pada diagnosa Ibu melahirkan
pada usia kehamilan 38 minggu 5 hari.
Hal ini sesuai dengan
teori yang ada, bahwa bayi baru lahir dikatakan normal bila lahir dengan usia
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat badan 2500 garam sampai 4000
gram (Winkjasastro, 2002).
III.
Identifikasi
diagnosa dan masalah potensial
A.
Kehamilan
Berdasarkan diagnosa
yang telah dibuat, masalah potensial dari sering BAK yaitu, menurut
Prawirohardjo, tahun 2002 adalah normal. Namun menurut penulis keluhan yang
dirasakan Ny.N ini tidak memiliki masalah potensial apapun. Sedangkan masalah
potensial dari Anemia ringan yaitu menurut manuaba 2001 dari anemia ringan bisa
terjadi sedang dan berat bila tidak diatasi dengan segera mungkin.
B.
Persalinan
Setalah dilakukan pengkajian dapat ditegakkan
diagnosa GII PI A0 hamil 38 minggu 5 hari Inpartu
kala II. Ibu melahirkan bayinya dengan kekuatan Ibu sendiri dan spontan, presentasi
kepala yang berlangsung selama 6 jam tanpa komplikasi baik bagi Ibu maupun bagi
janin sehingga tidak ditemukan masalah potensial yang dialami ibu.
C.
Nifas
Berdasarkan data yang
telah dikumpulkan dan diagnosa yang telah dibuat pada Ny.N adalah PII
A0 postpartum 6 jam atau berdasarkan kunjungan nifas yang dilakukan
yaitu 6 jam, 6 hari,14 hari dan 6 minggu dimana pada saat dilakukan kunjungan
rumah tidak ditemukan komplikasi sehingga pada langkah ini tidak ditemukan
masalah potensial karena hal yang di alami ibu masih dalam batas normal.
Menurut Varney, 1997
mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial berdasarkan diagnosa yang
sudah diidentifikasikan dan merencanakan antisipasi tindakan. Penulis
menyimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan
kasus.
D.
Neonatus
Berdasarkan diagnosa
yang ditegakkan yaitu Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan berumur 6 jam
atau pada kunjungan selanjutnya tidak terdapat masalah yang mengganggu
perkembangan bayi sehingga pada langkah ini tidak ditemukan masalah potensial.
Bila dibandingkan
dengan tinjauan teori pada langkah ini sangat sesuai karena menurut varney,
tahun 1997. Pada langkah ini cara mengidentifikasi diagnosa atau masalah yang
mungkin terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi.
IV.
Tindakan
segera atau kolaborasi
A.
Kehamilan
Berdasarkan diagnosa
yang telah ditegakkan dapat disimpulkan bahwa Ny.N tidak memiliki masalah yang
perlu dikonsultasikan atau memerlukan tindakan kolaborasi. Ny.N hanya memilki
keluhan mudah lelah ketika habis melakukan pekerjaan, ini merupakan gejala dari
anemia ringan di lihat dari kadar Hb ibu 10,8 gr% dan hal ini bisa di
antisipasi dengan pola makan akan zat besi dan istirahat yang cukup. Dan Ny.N
sering BAK dan nyeri perut bagian bawah yang merupakan keluhan fisiologis yang
terjadi pada trimester ketiga.
B.
Persalinan
Persalinan Ny.N berlangsung
normal dimana tidak ada komplikasi bagi Ibu dan bayinya sehingga tidak perlu
dilakukan rujukan atau kolaborasi dengan pihak lain seperti dokter. Hal ini
sesuai dengan teori menurut Varney, yaitu langkah ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan yaitu, tindakan ini hanya
dilakukan bila dibutuhkan seperti pada kasus preeklamsi yang tidak bisa
ditangani oleh bidan sendiri atau perlu dikolaborasikan. Bila dibandingkan
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus maka pada Ny.N tidak diperlukan
tindakan segera atau kolaborasi karena tidak ada komplikasi.
C.
Nifas
Pada masa nifas tidak
ada komplikasi yang timbul atau dialami oleh Ny.N sehingga tidak diperlukan
tindakan segera atau kolaborasi. Hal ini sesuai dengan teori menurut Varney,
tahun 1997 yaitu langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan yaitu, tindakan ini hanya dilakukan bila dibutuhkan.
D.
Neonatus
Pada pemeriksaan bayi
baru lahir dan berdasarkan hasil observasi sampai 42 hari postpartum tidak
ditemukan masalah bagi bayi dan dapat ditangani sendiri tanpa harus
mengkonsultasikan bayi pada dokter. Hal ini sesuai dengan tinjauan teori
menurut varney, tahun 1997 yaitu bila mengidentifikasi tindakan segera oleh
bidan, dokter atau di tangani bersama anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi bayi.
V.
Perencanaan
A.
Kehamilan
Setelah dilakukan pengkajian Ibu
memiliki keluhan sering BAK, mudah lelah setelah melakukan pekerjaan, dan nyeri
perut bagian bawah. Sering BAK dan nyeri perut bagian bawah bersifat fisiologis
yang terjadi pada trimester III Namun rasa lelah yang Ny.N alami merupakan
gejala dari Anemia ringan dengan kadar Hb 10,8 gr% dibuat rencana konseling
tentang masalah yang di alami ibu yaitu, Anjuran untuk tidak banyak minum pada
malam hari, anjuran untuk mengkonsumsi makanan bergizi terutama makanan yang
kaya akan zat besi, Anjuran berjalan-jalan di pagi hari, menyempatkan istirahat
pada siang hari, beri tablet Fe, kalk dan vitamin C serta anjuran untuk
kunjungan ulang. Jadi perencanaan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan Ibu.
B.
Persalinan
Perencanaan yang telah dibuat pada pasien Ny.N
berdasarkan kebutuhan pada saat ini sesuai dengan diagnosa, antara lain bina
hubungan baik dengan ibu dan keluarganya, beri support mental, jaga privasi,
penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan, pantau kemajuan persalinan, siapkan alat
dan obat-obatan, pimpin persalinan, beri asuhan sayang ibu dan bayi.
Hal ini sesuai dengan tinjauan teori dimana pada langkah
ini direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh hasil kajian pada
langkah sebelumnya (Varney, 1997).
C.
Nifas
Selama nifas tidak
ditemukan masalah atau keluhan yang berbahaya maka perencanaan yang dibuat pada
Ny.N antara lain pantau perdarahan, konseling tentang pemberian ASI, perawatan
tali pusat, anjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan pastikan involusi
uterus berjalan normal.
Pada tinjauan teori
menurut Varney, tahun 1997 pada langkah ini merencanakan Asuhan menyeluruh yang
rasional sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya. Hal ini tentunya sesuai
dengan tinjauan kasus yaitu tidak ditemukannya masalah pada saat Ibu melahirkan
atau pada saat nifas sehingga perencanaannya dibuat sesuai dengan keadaan atau
langkah sebelumnya.
D.
Neonatus
Perencanaan pada bayi
disesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi seperti perawatan tali pusat sampai
puput, pemberian ASI eksklusif, anjuran untuk manjaga kehangatan bayi serta
jadwal imunisasi dan jadwal kunjungan ulang.
VI.
Penatalaksanaan
A.
Kehamilan
Rencana yang telah dibuat untuk Ny.N dilaksanakan sesuai
kebutuhan antara lain memberikan konseling tentang masalah potensial yang
terjadi dan perubahan fisiologis yang timbul selama kehamilan trimester III,
menjelaskan tentang tanda- tanda bahaya yang timbul selama trimester III
kehamilan, menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi, berjalan-jalan di
pagi hari, menyempatkan istirahat pada siang hari, memberikan tablet Fe, kalk
dan vitamin C serta menganjurkan untuk kunjungan ulang. Jadi pelaksanaan
dilakukan sesuai dengan rencana.
Hal ini sesuai dengan tinjauan teori yaitu Melaksanakan
Perencanaan, adalah melaksanakan setiap tindakan yang telah direncanakan secara
efisien dan aman, perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian dilaksanakan oleh klien atau tim kesehatan lainnya (Varney, 1997).
B.
Persalinan
Perencanaan yang telah dibuat pada pasien Ny.N berdasarkan
kebutuhan pada langkah ini akan dilaksanakan, antara lain membina hubungan baik
dengan ibu dan keluarganya, memberi support mental, menjaga privasi, memenuhi
kebutuhan nutrisi dan cairan, memantau kemajuan persalinan, menyiapkan alat dan
obat-obatan, memimpin persalinan, memberi asuhan sayang ibu dan bayi.
Hal ini sesuai dengan tinjauan teori dimana pada langkah
ini dilaksanakan setiap rencana tindakan yang telah dibuat pada langkah
sebelumnya (Varney, 1997).
C.
Nifas
Selama nifas tidak
ditemukan masalah atau keluhan yang berbahaya maka pelaksanaan dapat dilakukan
sesuai rencana yang dibuat pada Ny.N antara lain memantau perdarahan,
memberikan konseling tentang pemberian ASI, melakukan perawatan tali pusat,
menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan memastikan involusi uterus
berjalan normal.
Pada tinjauan teori
menurut Varney, tahun 1997 pada langkah ini perencanaan yang telah dibuat
dilaksanakan secara efisien dan aman Hal ini tentunya sesuai dengan tinjauan
kasus yaitu tidak ditemukannya masalah pada saat Ibu melahirkan atau pada saat
nifas sehingga pelaksanaannya dapat terwujud tanpa ada kendala.
D.
Neonatus
Pelaksanaan tindakan
pada bayi disesuaikan dengan usia dan kebutuhan bayi serta melibatkan Ny.N
secara langsung untuk memberikan asuhan pada putrinya seperti merawat tali
pusat sampai puput, pemberian ASI eksklusif, manjaga kehangatan bayi serta memberitahu
jadwal imunisasi dan jadwal kunjungan ulang.
VII. Evaluasi
A.
Kehamilan
Berdasarkan asuhan yang telah diberikan Ibu telah
mengerti dengan penjelasan yang disampaikan dan Ibu dapat mengulangnya kembali
seperti meminum tablet Fe, Vitamin C dan kalk satu kali satu serta jadwal
kunjungan ulang, tanda-tanda bahaya pada trimester III, perubahan-perubahan
fisiologis selama trimester III dan penkes yang lainnya, Ibu berjanji akan
melakukan apa yang telah disarankan. Hal ini sesuai dengan tinjauan teori
menurut Varney, tahun 1997 yaitu melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan, apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
didalam diagnosa atau masalah.
B.
Persalinan
Hasil evaluasi Tanggal 15 Agustus 2010, pukul 08.40 WIB, Ny.N melahirkan seorang
bayi perempuan dengan BB: 3200 gram secara normal. Bayi dikeringkan,
dihangatkan, lagsung menangis. Tali pusat dijepit, dipotong dan diikat. Ibu
langsung diberikan 10 U oksitosin secara I.M. plasenta lahir lengkap pukul 08.55
WIB, kontraksi uterus baik, keadaan ibu dan bayi baik, stabil, perdarahan
normal.
C.
Nifas
Hasil evaluasi pada masa nifas yaitu Ny.N telah mengerti
dengan penjelasan yang telah disampaikan dan berjanji akan melakukan apa yang
telah disarankan seperti memakan makanan dengan gizi seimbang dan memberikan
ASI eksklusif serta penkes-penkes yang lainnya selain itu Ny.N berjanji akan
mengikuti apa yang telah disarankan.
D.
Neonatus
Penjelasan dan saran
yang telah diberikan pada bayi baru lahir sesuai dengan kebutuhannya telah
diberitahu kepada Ibu dan keluarganya. Ibu telah mengerti dengan penjelasan
yang telah disampaikan dan dapat mengulangnya kembali seperti merawat tali
pusat bayi, memberikan ASI eksklusif serta mengimunisasi bayi pada jadwal yang
telah ditentukan.
Hal ini sesuai dengan
tinjauan teori menurut Varney, tahun 1997 yaitu mengevaluasi keefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan, ulangi lagi asuhan manajemen dengan benar terhadap
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi belum efektif atau
merencanakan kembali yang belum terlaksana.
No comments:
Post a Comment