BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan seseorang,
karena merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Selain itu, remaja
mengalami proses berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Pada masa
remaja sering kali muncul dorongan untuk mengetahui dan mencoba hal-hal baru
dalam usahanya untuk mencari jati diri dan mencapai kematangn pribadi sesuai
tugas perkembangannya.
Perubahan yang paling menonjol dan memberikan dinamika psikologis yang besar
pada proses tumbuh kembang remaja adalah kematangan organ reproduksi dan
seksual. Kematangan ini ditandai dengan meningkatkannya hormone seks dalam
darah yang berdampak pada perubahan fisik berupa munculnya ciri-ciri seks
primer, sekunder serta perubahan psikologis berupa dorongan seksual (byer,
1991). Dorongan seksual akan mencetuskan ekspresi seksual dari yang sederhana
berupa perasaan tertarik pada lawan jenis sampai yang kompleks, yaitu
bersenggama dan berbagai bentuk penyimpangan seksual (wirawan, 2001).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Reproduksi Remaja
Istilah reproduksi berasal dari kata re
yang artinya kembali dan kata produksi yang artinya membuat atau
menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia
dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan disebut organ
reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.
Definisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan
kesejahteraan social secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system
dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari
penyakit dan kecacatan (BKKBN, 2001).
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah kesejahteraan visi, mental ,dan
social yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala
aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Masa remaja merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan seseorang,
karena merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Selain itu, remaja
mengalami proses berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Pada masa
remaja sering kali muncul dorongan untuk mengetahui dan mencoba hal-hal baru
dalam usahanya untuk mencari jati diri dan mencapai kematangn pribadi sesuai
tugas perkembangannya.
Berbagai bentuk penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Hasil penelitian Byer (1991) di Amerika menunjukkan bahwa remaja amerika telah
melakukan hubungan seks sejak usia 18 tahun, laki-laki dewasa amerika rata-rata
berhubungan dengan 6 pasangan berbeda, dan wanita dengan 2 pasangan berbeda.
Dua puluh dua persen (22%) perempuan mengatakan pernah dipaksa melakukan
kegiatan seksual oleh pasangan yang dicintainya, hanya 3% laki-laki yang pernah
dipaksa. Hasil penelitian yang diselenggarakan oleh pusat Penelitian dan
Pengembangan Pariwisata, Universitas Gajah Mada 1999, didapatkan hasil bahwa
banyak remaja Indonesia (60,3%) telah melakukan hubungan seksual.
2.2 Tujuan
1.
Tujuan Umum
Dengan adanya fakta bahwa fungsi dan proses reproduksi harus didahului oleh
hubungan seksual, tujuan utama program kesehatan reproduksi adalah meningkatkan
kesedaran kemandirian wanita dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya,
termasuk kehidupan seksualitasnya sehingga hak-hak reproduksinya dapat
terpenuhi, yang pada akhirnya menuju peningkatan kualitas hidupnya.
Sehubungan dengan itu, sebagai remaja, lelaki atau perempuan memiliki hak
reproduksi yang berupa memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang
reproduksi sehingga dapat berprilaku sehat dalam menjalani kehidupan seksual
yang bertanggung jawab. Selain itu setiap laki-laki dan perempuan berhak
mendapat informasi dengan mudah, lengkap, dan akurat mengenai penyakit menular
seksual, termasuk HIV/AIDS.
2.
Tujuan Khusus
Dari tujuan umum
tersebut dapat dijabarkan dalam 4 tujuan khusus, yaitu :
a. Meningkatkan kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi
reaproduksinya
b. Meningkatkan hak dan tanggung jawab social wanita dalam menentukan kapan
hamil, jumlah dan jarak kehamilan.
c. Meningkatkan peran dan tanggung jawab social pria terhadap perilaku seksual
dan fertilitasnya pada kesehatan dan kesejahteraan .
d. Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat keputusan yang berkaitan
dengan proses reproduksi berupa pengadaan informasi dan pelayanan yang dapat
memenuhi kebutuhan untuk mencapai kesehatan reproduksi secara optimal.
2.3 Perkembangan Remaja
Keluarga, sekolah, dan
tetangga merupakan aspek secara langsung mempengaruhi kehidupan remaja.
Sedangkan struktur sosial, ekonomi, politik, dan budaya lingkungan merupakan
aspek yang memberikan pengarus secra tidak langsung terhadap kehidupan remaja.
Secar garis besarnya ada dua tekanan pokok yang berhubungan dengan kehidupan
remaja, yaitu internal pressure (tekanan
dari dalam diri remaja) dan eksternal
pressure (tekanan dari luar diri remaja)
Tekanan dari dalam
merupakan tekanan psikologis dan emosional. Sedangkan teman sebaya, orang tua ,
guru, dan masyarakat merupakan sumber dari luar. Teori ini akan membantu kita
memahami masalah yang dihadapi remaja salah satunya adalah masalah kesehatan
reproduksi.
2.4 Perubahan Fisik Pada Remaja
Masa remaja diawali dengan
pertumbuhan yang sangat cepat dan biasanya disebut pubertas. Seperti yang
dikemukakan oleh santrock (1993). Dengan adanya perubahan yang cepat itu
terjadilah perubahan fisik yang dapat diamati seperti pertambahan tinggi dan
berat badan pada remaja atau biasa disebut ‘pertumbuhan’ dan kematangan seksual
sebagai hasil dari pertumbuhan hormonal.
Antara remaja putra dan
remaja putri kematangan seksual terjadi dalam usia yang agak berbeda. Coleman
dan Hendry (1990) dan Walton (1994) mengatakan bahwa kematangan seksual pada
remaja pria biasanya terjadi pada usia 10,0-13,5 tahun sedangkan pada remaja
putri terjadi pada usia 9,0-15,0 tahun. Bagi anak laki-laki perubahan itu di
tandai oleh perkembangan pada organ seksual, mulai tumbuhnya rambut kemaluan,
perubahan suara, dan juga ejakulasi pertama melalui wet dream atau mimpi basah. Sedangakan pada remaja putri pubertas
di tandai denga menarche (haid
pertama), perubahan pada dada (mammae
), tumbuhnya rambut kemaluan, dan besar nya panggul. Usia menarche rata-rata juga berfariasi dengan rentang umur 10 hingga
16,5 tahun.
Dari beberapa penelitian
sejak 100 tahun terakhir menunjukan bahwa ada kecenderungan semakin cepatnya
remaja mengalami menarche. Pada tahun
1860 rata-rata usia remaja mengalami menarche
adalah 16 tahun 8 bulan dan pada tahun 1975 umur 12 tahun 3 bulan. Adanya
penurunan umur menarche tersebut
disebabkan karena adanya perbaikan gizi, perbaikan pelayanan kesehatan, dan
lingkungan masyarakat. Semakin cepat seseorangmengalami menarche tentu semakin cepat pula ia memasuki masa reproduksi.
Pertumbuhan fisik pada remaja
perempuan :
1.
Mulai menstruasi.
2.
Payudara dan pantat
membesar.
3.
Indung telur membesar.
4.
Kulit dan rambut berminyak
dan tumbuh jerawat.
5.
Vagina mengeluarkan
cairan.
6.
Mulai tumbuh bulu di
ketiak dan sekitar vagina.
7.
Tubuh bertambah tinggi.
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
1.
Terjadi perubahan suara
mejadi besar dan mantap.
2.
Tumbuh bulu disekitar
ketiak dan alat kelamin.
3.
Tumbuh kumis.
4.
Mengalami mimpi basah.
5.
Tumbuh jakun.
6.
Pundak dan dada
bertambah besar dan bidang.
7.
Penis dan buah zakar
membesar.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja
laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan
dan tanggung jawab, yaitu :
1.
Remaja lebih senang
berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2.
Remaja lebih sering
membantah atau melanggar aturan orang tua.
3.
Remaja ingin
menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
4.
Remaja kurang
mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan reproduksi
menurut WHO adalah kesejahteraan visi, mental ,dan social yang utuh bukan hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan
system reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Ø
Pertumbuhan fisik pada
remaja perempuan :
1.
Mulai menstruasi.
2.
Payudara dan pantat
membesar.
3.
Indung telur membesar.
4.
Kulit dan rambut berminyak
dan tumbuh jerawat.
5.
Vagina mengeluarkan
cairan.
6.
Mulai tumbuh bulu di
ketiak dan sekitar vagina.
7.
Tubuh bertambah tinggi.
Ø
Perubahan fisik yang
terjadi pada remaja laki-laki :
1.
Terjadi perubahan suara
mejadi besar dan mantap.
2.
Tumbuh bulu disekitar
ketiak dan alat kelamin.
3.
Tumbuh kumis.
4.
Mengalami mimpi basah.
5.
Tumbuh jakun.
6.
Pundak dan dada
bertambah besar dan bidang.
7.
Penis dan buah zakar
membesar.
3.2 Saran
Sebagai seorang bidan
asuhan reproduksi remaja merupakan salah satu hal yang wajib dilaksanakan dalam
proses pemerataan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment