BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Sudah sejak zaman prasejarah manusia ada di bumi, ilmu
pengetahuan (sains) dan teknologi merupakan faktor-faktor penting dalam
pembentukan masyarakat dan kebudayaan, namun sebenarnya antara keduanya
terdapat perbedaan dalam tujuan penggunaannya. Hal itu berlaku hingga belum
lama ini. Di masa lampau, teknologi berperan untuk merubah dan menguasai dunia
fisik, sedang sains terutama digunakan untuk memahami kejadian-kejadian dunia
fisik tersebut.
Dalam kehidupan manusia ini pasti tidak terlepas dari
ilmu alamiah dan ilmu terapan yang berupa ilmu teknologi dalam berbagai bidang.
Misalnya, sejak dalam kandungan manusia mendapat perawatan secara medis melalui
pemeriksaan berkala dib alai kesejahteraan ibu dan anak atau puskesmas. Jika
sakit mendapat pemeriksaan dokter dan memperoleh obat. Ilmu kedokteran dan ilmu
farmasi (obat-obatan) merupakan cabang dari biologi yang merupakan ilmut
erapan. Pakaian, jam tangan, pensil merupakan hasil dari teknologi. Antara ilmu
murni dan ilmu terapan mempunyai hubungan yang erat.
Penerapan rekayasa genetika juga telah memasuki
perangkat terpenting bagi makhluk hidup yakni gen sehingga tumbuhan atau hewan
yang dihasilkan dari rekayasa genetika ini diharapkan memiliki sifat-sifat yang
unggul, yang berbeda dari tanaman atau hewan aslinya. Disusul dengan
perkembangan bioteknologi sehingga pemuliaan tanaman merupakan salah satu
sektor paling menjanjikan dalam industri pertanian. Namun, seperti teknologi
baru lainnya,
keberadaan tanaman hasil rekayasa genetika mulai menuai
kontroversi di masyarakat dunia. Ada pihak yang mendukung dihasilkannya tanaman
hasil rekayasa genetik (sering disebut sebagai tanaman transgenik), tetapi ada
beberapa pihak yang dengan jelas penggunaan tanaman transgenik ini pada
manusia. Hal ini menimbulkan polemik bagi masyarakat dunia terhadap keberadaan
makanan hasil tanaman transgenik yang sudah tersebar luas di berbagai
pasar. Selain tumbuhan,
rekayasa genetika terhadap hewan dan manusia juga menimbulkan pro dan kontra. Sebagian
pihak menganggap kehidupan suatu makhluk
tidak dapat dicampur tangangi oleh manusia karena hanya Tuhan yang berhak
mengutak atik gen.
Sedangkan Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan
kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi.
Prinsip-prisip bioteknologi telah digunakan untuk
membuat dan memodifikasi tanaman, hewan, dan produk makanan. Bioteknologi yang
menggunakan teknologi yang masih sederhana ini disebut bioteknologi
konvensional atau tradisional. Penerapan bioteknologi konvensional ini sering
diterapkan dalam pembuatan produk-produk makanan. Seiring dengan perkembangan
dan penemuan dibidang molekuler maka teknologi yang digunakan dalam
bioteknologi pada saat ini semakin canggih.bioteknologi yang menggunakan
teknologi canggih ini disebut bioteknologi modern. Dari perkembangan tersebut
menjadi latar belakang untuk membahas lebih jauh tentang bioteknologi.
Perkembangan bioteknologi sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu-ilmu dasar, seperti perkembangan mikrobiologi, genetika,
dan biokimia. Penelitian awal terhadap mikroorganisme relatif
lebih sederhana dibandingkan kelompok makhluk hidup lainnya. Selain
itu, kelompok mikroorganisme mudah ditumbuhkan, pertumbuhannya
relatif cepat, mudah dilakukan persilangan, analisis genetika, fisiologi,
dan biokimia. Penelitian awal mengenai makhluk hidup transgenik
hasil persilangan gen juga dilakukan terhadap mikroorganisme.
Genetika
adalah ilmu pewarisan factor keturunan (hereditas). Ilmu genetika ini meliputi
studi tentang apa yang dimaksud dengan gen, bagaimana gen dapat membawa
informasi genetic, gen direplikasikan dan dilewatkan dari generasi ke ganerasi,
dan bagaimana gen dapat mengekspresikan informasi di dalam organisme yang akan
menentukan karakteristik organisme yang bersangkutan.
Informasi
genetic di dalam sel disebut genom. Genom sel diorganisasi di dalam kromosom.
Kromosom adalah suatu struktur yang mengandung DNA, dimana DNA secara fisik
membawa informasi herediter. Kromosom mengandung gen. Gen adalah segmen dari
DNA (kecuali pada beberapa virus RNA), dimana gen mengkode protein.
DNA
adalah makromolekul yang tersusun atas unit berulang yang disebut nukleotida.
Setiap nukleotida terdiri atas basa nitrogen adenine (A), timin (T), sitosin (cytosine, C), atau guanine (G);
deoksiribosa (suatu gula pentose) dan sebuah gugus fosfat. DNA di dalam sel
terdapat sebagai rantai panjang nukleotida yang berpasangan dan membelit
menjadi satu membentuk struktur helix ganda (double
helix). Kedua rantai terkait oleh ikatan hydrogen yang terdapat di
antara basa – basa nitrogennya. Pasangan basa selalu terdapat dalam pola
spesifik yaitu adenine selalu berpasangan dengan timin, dan sitosin selalu
berpasangan dengan guanine. Akibat pasangan basa yang spesifik ini, maka
sekuens basa pada satu rantai menentukan sekuens basa pada rantai pasangannya,
sehingga kedua rantai dikatakan saling komplementer. Informasi genetic dikode
oleh sekuens – sekuens basa disepanjang rantai DNA. Struktur komplementer juga
memungkinkan duplikasi presisi DNA selama proses pembelahan sel.
Penemuan
penting lainnya adalah bahwa suatu gen menentukan suatu protein. Hal ini
sebenarnya telah lama diduga, namun mekanismenya baru ditemukan dan dirumuskan
oleh Crick pada tahun 1958, yaitu bahwa urutan nukleotida dalam DNa menentukan
urutan nukleotida dalam RNA yang selanjutnya menentukan urutan asam amino dalam
protein. Berbagai penemuan tersebut yang terjadi dalam decade ke-5 dan ke-6
abad ini (abad XX) memicu perkembangan biologi molecular. Perkembangan biologi
molekuler menjadi lebih dipercepat dengan munculnya rekayasa genetika, yang
memungkinkan penggandaan, isolasi gen serta mutasi genetik.
Genetika dan biokimia pun berperan penting dalam
pengembangan bioteknologi. Genetika beserta pemahaman mengenai pola
perwarisan sifat dan substansi genetik menjadi dasar dalam teknologi
rekombinasi DNA, persilangan, dan mutasi. Biokimia memberikan dasar
pemahaman mengenai struktur genetik dan makromolekul lain, misalnya enzim.
Pada akhirnya, mikrobiologi, genetika, dan biokimia
berkembang secara simultan dan saling memengaruhi sehingga
mendorong perkembangan bioteknologi. Biologi molekular menjadi ilmu yang
mendasari bioteknologi modern. Ilmu-ilmu dasar dan teknologi yang lain
juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan bioteknologi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Rekayasa Genetika ?
2.
Apa yang dimaksud dengan
Bioteknologi ?
3.
Bagaimana dasar pengembangan
Bioteknologi ?
4.
Bagaimana peran bioteknologi ?
5.
Bagaimana pemanfaatan
bioteknologi dalam kehidupan manusia ?
1.3 Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian Rekayasa Genetika
2.
Mengetahui pengertian
Bioteknologi
3.
Mengetahui pengertian dasar
pengembangan Bioteknologi
4.
Mengetahui pengertian peran
bioteknologi
5.
Mengetahui pengertian pemanfaatan
bioteknologi dalam kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika
merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat
bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu menghasilkan
produk. Rekayasa genetika juga diartikan sebagai perpindahan gen. Teknologi rekayasa genetika merupakan
inti dari bioteknologi didefinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat,
termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel atau
fusi sel di luar keluarga taksonomi, yang dapat menembus rintangan reproduksi
dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan
seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi
rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam
nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA
organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal
dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon
dan dimasukkan ke dalam sel E. Coli yang bertujuan untuk mendapatkan insulin.
2.2 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk
dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi molekular,mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang
dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia
sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah
pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan
tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta
pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada
masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan
insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang
tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh
Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat
dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat,
terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya
berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA
rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun
kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga
memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan
kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.
Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur
jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk
unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa,
serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan
bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan
hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraianminyak bumi yang tertumpah ke
laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di
sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
1.2.1
Dasar pengembangan Bioteknologi
Pada masa lalu, bioteknologi selalu diartikan sebagai
teknologi fermentasi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bioteknologi
semakin berkembang tidak hanya pada mikroorganisme sehingga definisi
bioteknologi berubah menjadi lebih luas.
Dari sekian banyak definisi bioteknologi, salah satu
definisi yang dibuat oleh United Nation Convention on Biological Diversity
mencakup semua dan paling luas. Definisi tersebut menyebutkan bahwa
bioteknologi adalah semua aplikasi teknologi yang menggunakan sistem biologi,
organisme hidup, atau turunannya untuk membuat atau memodifikasi produk atau
proses untuk keperluan umum.
Salah satu ciri dari bioteknologi adalah digunakannya agen biologi dalam
proses tersebut. Agen biologi tersebut dapat berupa mikro organisme, hewan,
tumbuhan, atau bagian dari makhluk hidup tersebut. Dari penjelasan tersebut
secara sederhana dapat dibuat alur bioteknologi seperti pada bagan berikut.
Bioteknologi secara sederhana telah dikenal manusia
sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya, di bidang teknologi pangan adalah
pembuatan bir, roti, atau keju. Saat ini, bioteknologi berkembang pesat terutama
di negara-negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai
teknologi, misalnya rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinasi DNA dan
kloning.
Perkembangan bioteknologi sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu-ilmu dasar, seperti perkembangan mikrobiologi, genetika, dan
biokimia. Mikrobiologi mempunyai peranan sangat penting karena studi awal
mengenai manipulasi genetika dilakukan terhadap kelompok mikroorganisme.
Penelitian awal terhadap mikroorganisme relatif lebih
sederhana dibandingkan kelompok makhluk hidup lainnya. Selain itu, kelompok
mikroorganisme mudah ditumbuhkan; pertumbuhannya relatif cepat, mudah dilakukan
persilangan, analisis genetika, fisiologi, dan biokimia. Penelitian awal
mengenai makhluk hidup transgenik hasil persilangan gen juga dilakukan terhadap
mikroorganisme.
Mikrobiologi bukan satu-satunya ilmu dasar yang berperan
penting dalam pengembangan bioteknologi. Genetika dan biokimia pun berperan
penting dalam pengembangan bioteknologi. Genetika beserta pemahaman mengenai
pola perwarisan sifat dan substansi genetik menjadi dasar dalam teknologi
rekombinasi DNA, persilangan, dan mutasi. Biokimia memberikan dasar pemahaman
mengenai struktur genetik dan makromolekul lain, misalnya enzim.
Pada akhirnya, mikrobiologi, genetika, dan biokimia
berkembang secara simultan dan saling memengaruhi sehingga mendorong
perkembangan bioteknologi. Ketiga ilmu dasar tersebut selanjutnya mendukung
perkembangan biologi molekular sebagai suatu disiplin ilmu baru yang melandasi
pegetahuan mengenai makhluk hidup dilihat dari molekul pembentuknya. Biologi
molekular menjadi ilmu yang mendasari bioteknologi modern.
Ilmu-ilmu dasar dan teknologi yang lain juga mempunyai
peranan penting dalam perkembangan bioteknologi. Perkembangan bioteknologi saat
ini sudah sedemikian luas sehingga batasan antardisiplin ilmu dan
antarteknologi semakin tipis dan sulit dibedakan. Secara ringkas, hubungan
antardisiplin ilmu dan teknologi yang turut mengembangkan bioteknologi
terangkum dalam Bagan berikut.
Beberapa disiplin ilmu dan teknologi yang mendukung
bioteknologi menghasilkan cabang-cabang bioteknologi baru, di antaranya,
bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan, bioteknologi kesehatan, dan
bioteknologi industri. Pada saat ini, bioteknologi tidak hanya terbatas pada
eksperimen di laboratorium, melainkan sudah berkembang menjadi industri besar.
1.2.2
Peran Bioteknologi
Kemajuan di bidang bioteknologi tak
lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya.
Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan
mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan. Bioteknologi secara umum berarti
meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi
teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis
suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen
pada organisme tersebut. Perubahan sifat
Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain:
1) Jagung resisten hama
serangga
2) Kapas resisten hama serangga
3) Pepaya resisten virus
4) Enzim pemacu produksi susu pada sapi
5) Padi mengandung vitamin A
6) Pisang mengandung vaksin hepatitis
1.2.3
Pemanfaatan Bioteknologi
1)
Pemanfaatan Bioteknologi Dalam
Bidang Pertanian
Dewasa ini telah banyak ditemukan
bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga mendapatkan varietas baru
yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan varietas unggul
seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul
memiliki rasa yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek.
Pengendalian hama dewasa ini telah
dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis, karena penggunaan
pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat
mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan
menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat
dilakukan dgn berbagai cara antara lain :
v memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengat untuk
kupu-kupu artona yang merusak kelapa.
v memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi
tanaman
v menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas Unggul
Tahan Wereng )
v Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman
dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang
diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah
jaringan awal
2)
Pemanfaatan Bioteknologi Dalam
Bidang Kesehatan
dewasa ini difokuskan untuk penemuan
obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini :
v Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing
manis.
v Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk
melawan penyebaran mikroorganisme menular yang telah menjadi resisten terhadap
antibiotika konvensional.
v Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies)
dan penyakit malaria serta penyakit tidur.
v Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu
dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
v Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak
terjadi proses penolakan.
v Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan
penyakit keturunan, misalnya hemofili.
Sebelum rekayasa genetika
dikembangkan untuk memerangi diabetes dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas
babi atau lembu. Hal ini akan memakan banyak sekali biaya dan insulin yang
dihasilkan dapat mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah
teknik rekayasa genetika dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin
manusia oleh bakteri. Ini dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode
pembentukan insulin manusia pada bakteri.
Untuk membuat insulin, mula-mula
membuat rancangan urutan ADN yang mengode asam amino insulin yang telah
diketahui. Kemudian diikuti dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai
B insulin, tetapi pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing
mengandung kodon metionin pada ujung 5’ (yang tentunya menjadi ujung amino
protein yang ditranslasikan) dan menghentikan urutan pada ujung 3’.
Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen β-galaktosidase plasmid. Kemudian
dimasukkan ke dalam E. coli. E. colidibiakkan dalam medium yang
mengandung galaktosa sebagai sumber C dan sumber energi dan bukan glukosa.
Sebab itu bakteri akan mensintesis β-galaktosidase. Bersamaan dengan ini
disintesis pula rantai A dan rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa
metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan dengan sianogen bromida
akan memecah protein pada metionin. Dengan demikian rantai insulin akan
terpisah dari β-galaktosidase. Rantai-rantai dimurnikan dan digabungkan, maka
terjadilah insulin asli manusia.
Saat ini sedang dikembangkan
pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul pemula insulin atau proinsulin
disintesis dan disisipkan ke dalam E. coli. Proinsulin yang dihasilkan
dimurnikan. Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin dan karboksipeptidase, maka
terjadilah insulin manusia .
3)
Pemanfaatan Bioteknologi Dalam
Bidang pangan
Dalam perkembangan tentang bahan
makanan saat sekarang ini banyak dipengaruhi oleh bantuan mikroorga nisme yang
menguntungkan. Berdasarkan hasil percobaan, berikut ini ditampilkan tabel
pemanfaatan mikroorganisme baik fermentasi substrat padat, hasil, dan
mikrobanya.
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Selain tabel tentang manfaat
mikroorganisme, berikut ini juga ditampilkan tabel tentang beberapa manfaat
enzim hasil aktivitas dari mikroorganisme (mikroba) beserta peman faatannya
Mikroorganisme, Enzim, dan Pemanfaatannya Mikroorganisme sangat besar
peranannya dalam bidang pangan. Mikroorganisme dapat mengubah suatu bahan
pangan menjadi bahan pangan lain dengan nilai gizi lebih tinggi, rasa lebih
enak, lebih mudah dicerna dan dengan penampilan lebih menarik. Selain
pengubahan bahan makanan mikroorgaisme itu sendiri dapat digunakan sebagai
sumber makanan oleh manusia maupun hewan.
Dibalik manfaatnya yang besar,
mikroorganisme juga dapat menjadi penyebab utama kerusakan makanan kita.
Mikroorganisme ialah penyebab makanan menjadi busuk dan beracun. Pada bab ini
hanya dibahas peran positif mikroorganisme dalam bidang pangan khususnya yang
berkaitan dengan bioteknologi pangan.
Hasil pangan yang diproduksi oleh
mikroorganisme sangat luas kisarannya, dari pangan hasil fermentasi secara
tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu sampai pada produk-produk
mutakhir. Pangan hasil fermentasi yang telah ada sejak zaman dahulu ialah roti,
keju, yoghurt, anggur, bir, tempe, oncom, kecap dan lain-lain. Produk-produk
mutakhir, antara lain mikroprotein dan protein sel tunggal. Peran yang
dimainkan oleh mikroorganisme dalam produksi bahan pangan meliputi penggunaan
enzim mikroba atau metabolit yang lain, berbagai proses fermentasi pangan dan
pembiakan mikroorganisme tertentu dalam skala besar sebagai bahan pangan .
Penggunaan bioteknologi, sebagaimana
ilmu pengetahuan lainnya kadang-kadang bersifat embigu, yakni disatu sisi dapat
bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, tetapi disisi lain
dapat dimanipulasi untuk tujuan destruktif. Teknik rekayasa genetik misalnya,
menjanjikan kepada kita antara lain dapat menghilangkan berbagai jenis penyakit
keturunan melalui “penggantian” gen. Pada kondisi yang sama pembelokan tehnik
ini bisa saja terjadi akibat munculnya godaan, sehingga manusia melalui
percobaannya dapat menciptakan manusia super atau bahkan menciptakan monster
maupun penjahat demi mencapai tujuannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah dampak bioteknologi terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Hewan–hewan yang telah mengalami modifikasi secara genetik belum tentu langsung
dapat dikonsumsi oleh manusia karena efek samping resiko genetik atau adanya
residu antibiotik pada daging yang akan termakan oleh manusia akibat pengobatan
jangka panjang, demikian pendapat sebagian orang. Namun, sebagian lainnya
mengatakan bahwa dengan bioteknologi, produk makanan menjadi lebih sehat, contohnya
daging dapat diproduksi kandungan lemak dan kolesterol yang rendah atau jenis
susu yang lebih mudah dicerna.
Dampak ilmu pengetahuan terhadap
cara berpikir manusia dewasa ini sungguh dahsyat. Rasionalitas ilmu pengetahuan
itu tidak hanya mengubah cara pandang tradisional kita, tetapi juga
teologi yang terlalu theosentris. Ilmu pengetahuan secara umum membantu manusia
untuk memecahkan masalahnya, sehingga falsafah Tuhan Allahnya deisme (pandangan
yang menegaskan bahwa hanya Tuhan yang dapat memecahkan problem manusia)
berangsur-angsur hilang.
Selanjutnya dikatakan bahwa manfaat
ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperbesar kekuasaan kita atas alam dan
masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul lagi bahaya dari
teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan
bioteknologi justru akan melayani nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan
irrasional untuk mendominasi.
Untuk mengurangi bahaya yang mungkin
timbul akibat teknologi maupun bioteknologi maka manusia sebagai makhluk Tuhan,
mengingat dan menerapkan apa yang ditulis Nasution (1999) yaitu setiap kali
seorang ilmuwan akan mengadakan penelitian ia harus sadar akan kedudukannya
sebagai manusia di bumi ini.
4)
Pemanfaatan Bioteknologi Dalam
Bidang Perternakan dan Perikanan.
Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi
peternakan meliputi:
v teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer,
kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio,
cloning dan spliting.
v rekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted
selection, transgenik, identifikasi genetik, konservasi molekuler,
v peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba
rumen, dan
v bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner (Gordon,
1994 ; Niemann dan Kues, 2000).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rekayasa genetika
merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat
bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu menghasilkan
produk.
Bioteknologi adalah cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Beberapa disiplin ilmu dan
teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan cabang-cabang bioteknologi
baru, di antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan,
bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat ini, bioteknologi
tidak hanya terbatas pada eksperimen di laboratorium, melainkan sudah
berkembang menjadi industri besar.
Perubahan sifat
Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain: ·Jagung resisten hama serangga ·Kapas resisten hama
serangga ·Pepaya resisten virus ·Enzim pemacu produksi susu pada
sapi ·Padi mengandung vitamin A ·Pisang mengandung vaksin hepatitis
3.2
Saran
Dari Penulisan dan
penelitian makalah ini penulis menyadari terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar
makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Wordpress.Com, IPA
Teknologi Dan Kelangsungan Hidup diakses
melalui: https://indahbaskoro1722.wordpress.com/2014/12/15/iad-ipa-teknologi-dan-kelangsungan-hidup/
Academia.Edu, Makalah Bioteknologi diakses melalui: http://www.academia.edu /10123443/MAKALAH_BIOTEKNOLOGI
Blogspot.Com, Bioteknologi
Rekayasa Dan Substansi diakses
melalui: http://abdulhalimsolkan.blogspot.com/2013/11/bioteknologi-rekayasa-dan-substansi.html
Blogspot.Com, Genetika Sebagai Dasar Perkembangan diakses
melalui: http://the1401.blogspot.com/2014/04/genetika-sebagai-dasar-perkembangan.html
Bagus yogo hutomo.blogspot.com,
Bioteknologi diakses melalui: http:// bagusyogohutomo. blogspot.com/2014/06/bioteknologi.html
Cinta Sesama Pria, Blogspot.Com, Mutasi, diakses
melalui: http:// cintasesamapria.blogspot.com/2011/11/mutasi.html
No comments:
Post a Comment