BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Jumlah kematian ibu karena
komplikasi selama kehamilan dan persalinan mengalami penurunan sebesar 34% dari
estimasi 546 000 di 1990-358 000 pada tahun 2008, menurut sebuah laporan baru, Tren
kematian ibu , dirilis oleh World Health Organization (WHO), United Nations
Children's Fund (UNICEF), United Nations Population Fund (UNFPA) dan Bank Dunia
(WHO, 2010).
Menurut data Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34
per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000
kelahiran hidup (Hermawan, Dkk, 2009).
Penduduk Indonesia pada tahun 2007 adalah
225.642.000 jiwa maka terdapat 4.287.198 bayi lahir hidup. Dengan AKI
228/100.000 KH berarti ada 9.774 ibu meninggal per tahun atau 1 ibu meninggal
tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas.
Besaran kematian Neonatal, Bayi dan Balita jauh lebih tinggi, dengan AKN
19/1.000 KH, AKB 34/1.000 KH dan AKABA 44/1.000 KH berarti ada 9 Neonatal, 17
bayi dan 22 Balita meninggal tiap jam (Hermawan, Dkk, 2009:1).
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000) pada
tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam
kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun
sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia
mempunyai komitmen. untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH,
Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan Angka Kematian Balita 97
menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015 (Hermawan, Dkk, 2009 :1).
Berdasarkan distribusi AKB di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2008 perkabupaten/kota
yang bersumber dari profil kesehatan kabupaten/kota Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam kematian bayi berjumlah 2031 pada tahun 2008 dan 849 pada tahun
2007. AKB di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam adalah sebesar 37/1000 LH. Sementara AKB Nasional sebesar 35/1000
kelahiran hidup. Sedangkan target yang ingin dicapai sesuai RPJM aceh 2008
adalah 37/1000 LH sehingga secara pencapaian target telah tercapai namun secara
pencapaian nasional masih diatas pencapaian nasional (Profil Kesehatan Prov. NAD,
2009).
Pada tahun 2006 kematian ibu berjumlah 200, tahun 2007 berjumlah 209 dan
pada tahun 2008 berjumlah 181. Angka kematian ibu ( AKI ) di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam tahun 2008 dapat diasumsikan sebesar 238/100.000 kelahiran
hidup (Nasional 228/100.00 lahir hidup – SDKI 2008) sedangkan dari hasil
perhitungan data profil kesehatan tahun 2008 menunjukkan 191/100.000 LH (Profil Kesehatan Prov. NAD, 2009 : 25).
Dikabupaten Bireuen, jumlah kematian bayi pada
tahun 2008 tercatat 43 bayi (0,60%) dari jumlah total angka kematian bayi yang
dilaporkan di Provinsi Aceh, sedangkan angka kematian ibu berjumlah 13 orang
dari jumlah total angka kematian ibu maternal di Provinsi Aceh tahun 2008 (Profil
Kesehatan Kab/Kota dan Program KIA Provinsi Aceh, 2009).
Upaya untuk mempercepat
penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang
mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun
luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan
lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI
melalui Making Pregnancy Safer (MPS)
yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000. Sejak tahun
1985 pemerintah merancang Child
Survival (CS) untuk penurunan AKB. Kedua Strategi tersebut
diatas telah sejalan dengan Grand Strategi DEPKES tahun 2004 (Hermawan, Dkk, 2009: 2).
- Tujuan
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari laporan komprehensif ini adalah
untuk menetapkan asuhan kebidanan komprehensif secara langsung kepada Ny.N GII
PI A0 di mulai dari ANC, INC, PNC sampai asuhan BBL.
b. Tujuan Khusus
1. Melakukan
pengkajian terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
2. Mengindentifikasi diagnosa dan masalah terhadap ibu
hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
3. Menentukan masalah potensial terhadap ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
4. Memberikan tindakan segera atau kalaborasi terhadap ibu
hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
5. Membuat perencanaan tindakan terhadap ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir
6. Melakukan tindakan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas
dan bayi baru lahir
7. Membuat evaluasi terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan
bayi baru lahir.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari laporan
komprehensif ini adalah memberikan Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada
Ny.N GII PI A0 dimulai dari ANC, INC, PNC sampai asuhan BBL sejak tanggal 10 Juli
sampai 12 Desember 2010 Di BPS
Ny.Mariani di Desa Cot Plieng Kecamatan Syamtalira Bayu.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan
dari laporan komprehensif ini terdiri dari lima bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi
latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Berisi teori tentang Kehamilan,Persalinan, Nifas, Bayi
baru lahir dan teori manajemen asuhan kebidanan menurut Helen Varney 1997.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi manajemen asuhan kebidanan kehamilan, persalinan,
nifas dan bayi baru lahir
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi pengkajian, Identifikasi diagnosa dan masalah,
Identifikasi diagnosa masalah dan masalah potensial, tindakan segera atau
kalaborasi, Perencanaan, Pelaksanaan dan evaluasi.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
No comments:
Post a Comment